Text
Tere Liye : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik..
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini...
Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas, maafkan aku Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua..
Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun, daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya..
192301 | 813 TER d | Kampus 1 (Rak Referensi) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2017-04-13) |
192302 | 813 TER d | Kampus 1 (Blok 5) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain