Text
Kejantanan di Sumbing
"Kejantanan di Sumbing" ini berisi tujuh cerita pendek karya Subagio Sastrowardoyo. Lima dari tujuh cerpen ini mempunyai kaitan dengan suasana revolusi 1945. Tetapi tema sentral cerpen-cerpen ini bukanlah revolusi dan perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945 itu sendiri. Suasana revolusi dipakai sebagai latar tempat cerita bermain.
Cerita-cerita Subagio dalam kumpulan ini lebih berbicara tentang manusia dan berbagai aspek kemanusiaannya. Seks, cinta, maut, kesetiaan, ketakutan dan keberanian yang selalu menjadi masalah manusia dalam keadaan perang atau pun damai.
Dalam cerpen Kejantanan di Sumbing yang menjadi judul kumpulan ini, misalnya, dipertanyakan keberanian manusia menghadapi maut dalam keadaan perang itu. Apakah kenekatan dan kejantanan manusia dalam perang itu benar-benar lahir dari keberanian? Atau justru dari ketakutan dan ketiadaan pilihan lain untuk mempertahankan hidup, menunda maut? Dan cinta, kesetiaan serta seks dalam hidup manusia itu: apakah hakekatnya? Lalu kaitannya dengan maut itu: bagaimana? Begitulah pertanyaan-pertanyaan tentang hidup dan maut itu dimunculkan Subagio dalam cerpen-cerpennya ini. Manusia dalam hidupnya mencari kebahagiaan, tetapi ternyata yang ia temukan hanyalah 'kesepian dan kepenuhan hati berharap' sebagai yang diungkapkan dalam cerpen 'Mengarak Jenasah'.
31701 | 808.83 SAS k | Kampus 2 (800 Self) | Tersedia - Dipinjamkan hanya 1 malam |
31702 | 808.83 SAS k | Kampus 2 (800 Self) | Tersedia |
31703 | 808.83 SAS k | Kampus 2 (800 Self) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain