Text
Rekaman Peristiwa '84
Agak sulit mendeteksi warna khusus tahun 1984 bagi Indonesia kalau dilihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Kalaupun ada, maka kekerasanlah yang mewarnai tahun 1984. Mulai dari kekerasan berupa kriminalitas biasa, kebakaran-kebakaran, ledakan-ledakan bom serta peristiwa-peristiwa politis lainnya, sampai pada pembunuhan yang khas seperti yang terjadi pada Roy Bharya yang diculik di depan mata ayahnya dan kemudian ditemukan meninggal. Atau pada diri Arie Hanggara, seorang bocah umur 7 tahun yang meninggal karena disiksa oleh ayahnya sendiri dibantu ibu tirinya.
Kebakaran-kebakaran di Indonesia terjadi, dari yang disengaja sampai yang diduga bersifat subversi, malah ada yang disengaja untuk mendapatkan asuransi. Lain lagi, kebakaran dan ledakan di Bhumi Marinir Cilandak yang sempat membuat panik penduduk Jakarta dan mengungsi.
Banyak peristiwa penting terjadi di bidang ekonomi. Yang menonjol adalah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak di awal tahun 1984, undang-undang perpajakan baru, bermulanya pelita
IV dan munculnya isyu sanering hingga orang ramai-ramai menyerbu dolar.
Tahun ini juga merupakan tahun kedirgantaraan kita, karena kita mulai mengambil langkah-langkah yang besar dalam bidang kedirgantaraan seperti pembuatan roket, pembuatan pesawat terbang dan helikopter.
Indonesia kehilangan dua tokoh penting dan populer di tahun 1984; yaitu meninggalnya Ali Moertopo, ahli strategi kita dan Adam Malik yang dijuluki "si kancil", karena kelincahannya.
Berbagai peristiwa politik, baik di dalam maupun di luar negeri mewarnai tahun 1984. Misalnya kemelut di Filipina, kemelut di Timur Tengah, terpilihnya Ronald Reagan kembali sebagai Presiden Amerika Serikat dan pembunuhan Nyonya Indira Gandhi.
Sedang di dalam negeri terjadi berbagai muktamar, konperensi, reorganisasi ABRI sampai pada peristiwa Tanjung Priok dan menurunnya kadar hubungan RI-Papua Nugini.
Di bidang hukum muncul kasus menarik yakni kasus Lembaga Pemasyarakatan Pondok Bambu, ditolaknya tuntutan ganti rugi "pasangan" Sengkon dan Karta. Dan dalam perkaitan politik dan hukum, kita mencatat permasalahan sekitar 5 RUU mengenai keormasan.
Di bidang olah raga muncul kebanggaan berhasilnya direbut kembali piala Thomas dari tangan RRC, namun dalam hal sepakbola prestasi yang ditunggu-tunggu belum kunjung tiba. Peristiwa besar olah raga lainnya adalah Olimpiade Los Angeles yang berlangsung meriah, tanpa dihadiri oleh atlit-atlit blok komunis/sosialis.
Peristiwa-peristiwa yang menonjol itulah yang merupakan rangkaian tulisan maupun catatan dalam kronologi peristiwa yang didokumentasikan dalam buku rekaman tahun 1984 ini. Di samping itu, kami mengusahakan agar buku ini terbit dengan isi dan tata letak yang lebih menarik dari buku-buku sebelumnya. Yaitu penyajiannya lebih populer, bergaya kewartawanan dan tata letak bersifat "semi-majalah". Kronologi peristiwa, sesuai dengan permintaan banyak pembaca Sinar Harapan, kami susun lebih terperinci sehingga diharapkan menjadi bahan yang sangat berguna bagi para pembaca. Tak lupa kami tambahkan pula data singkat mengenai berbagai negara di dunia serta ke-27 provinsi di tanah air.
R32901 | 959.8037 REK r | Kampus 2 (Reference Self) | Tersedia |
32902 | 959.8037 REK r | Kampus 2 (900 Self) | Tersedia |
32903 | 959.8037 REK r | Kampus 2 (900 Self) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain