Text
Angan Senja Senyum Pagi
Hujan malam itu lambat dan panjang. Angan dan pagi sering mematung, terpisah jarak dari kisah mereka yang beku di ujung waktu. Lanskap taman seolah tak ingin menunjukan diri, lampu merkuri temaram di antara mereka berdua, dikaburkan rintik hujan.
Angan memperhatikan wajah Pagi. Wajah itu, wajah yang pertama kali ia lihat belasan tahun lalu dan membuat matanya nyalang semalaman, wajah yang entah bagaimana diciptakan Tuhan dengan alis yang sempurna, hidung yang sempurna, bibir yang sempurna… Tak pernah bisa pergi dari inti memorinya selama ini.
Angan melangkah mendekat ketika payung miliknya lepas dari genggaman. Kemudian ia menarik ujung payung bening milik Pagi. Angan masih bisa melihat wajah Pagi dari balik payung bening itu, meski titik-titik hujan masa lalu sedikit mengaburkannya. Namun, itu cukup buat Angan… Itu cukup. Sebab ketika ia mengecup payung itu, seolah di kening Pagi, ia tak perlu menjelaskan apa-apa lagi…
Tentang Angan Senja yang tak pernah berhenti menanti Senyum Pagi.
R337801 | 813 FAH a | Kampus 1 (RAK REFERENSI) | Tersedia - Dipinjamkan hanya 1 malam |
337802 | 813 FAH a | Kampus 1 (Blok 5) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain